Pengenalan Tempe
tempe olahan tempe” alt=”Tempe” align=”right” width=”300px” style=”padding: 10px;”>Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari biji kedelai yang telah difermentasi. Makanan yang kaya akan protein ini memiliki rasa yang khas dan tekstur yang kenyal. Tempe juga sangat populer di luar negeri, seperti di Amerika Serikat dan Eropa, sebagai makanan alternatif bagi vegetarian dan vegan.
Asal Usul Tempe
Sejarah mencatat bahwa tempe telah ada sejak zaman dahulu kala di Jawa Tengah, Indonesia. Bahkan, diperkirakan tempe telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Pada masa itu, tempe dibuat sebagai bahan makanan yang tahan lama untuk para prajurit yang sedang bertempur. Kemudian, tempe menjadi makanan sehari-hari di kalangan masyarakat Jawa dan penyebarannya pun semakin luas di seluruh Indonesia.
Bahan Dasar Pembuatan Tempe
Bahan dasar pembuatan tempe adalah kedelai yang telah direndam dalam air selama beberapa jam. Setelah itu, biji kedelai yang telah mengembang dicuci dan direbus hingga matang. Kemudian, biji kedelai tersebut dicampur dengan kapang Rhizopus oligosporus dan difermentasi selama kurang lebih 24-48 jam. Setelah itu, tempe siap untuk dikonsumsi atau diolah lebih lanjut dalam berbagai jenis masakan.
Tempe adalah salah satu makanan khas Indonesia yang terbuat dari kedelai yang difermentasi. Proses pembuatan tempe terdiri dari tiga tahap utama, yaitu persiapan kedelai, proses fermentasi, dan pengemasan tempe.
Persiapan Kedelai
Persiapan kedelai adalah tahap awal dalam pembuatan tempe. Kedelai yang akan digunakan harus dibersihkan dan direndam dalam air selama beberapa jam. Hal ini dilakukan untuk melunakkan biji kedelai dan memudahkan proses pengupasan kulit kedelai. Setelah itu, kulit kedelai harus dikupas hingga bersih agar proses fermentasi menjadi lebih efektif.
Proses Fermentasi
Setelah kedelai siap, tahap selanjutnya adalah proses fermentasi. Kedelai yang sudah dikupas harus direbus dalam air selama beberapa saat hingga matang. Setelah itu, kedelai harus dikeringkan dan ditaburi dengan ragi tempe. Raginya harus dibuat dari kapang Rhizopus oligosporus atau Rhizopus oryzae yang sudah diolah terlebih dahulu. Setelah itu, kedelai yang sudah ditaburi ragi harus dibungkus dengan daun pisang atau plastik dan dibiarkan selama 1-2 hari dalam suhu ruang. Pada saat fermentasi berlangsung, kedelai akan mengubah bentuk dan warnanya menjadi lebih gelap. Proses fermentasi akan menghasilkan enzim yang dapat memecah protein kedelai menjadi asam amino yang lebih mudah dicerna oleh tubuh.
Pengemasan Tempe
Setelah proses fermentasi selesai, tahap terakhir adalah pengemasan tempe. Tempe yang sudah jadi harus dipisahkan dari daun pisang atau plastik dan dipotong-potong sesuai dengan kebutuhan. Kemudian, tempe harus disimpan dalam kulkas atau tempat yang bersih dan kering agar tetap segar. Tempe yang tersimpan dengan benar dapat bertahan selama beberapa hari.
Jenis-Jenis Olahan Tempe
Tempe merupakan makanan yang terbuat dari kacang kedelai yang difermentasi. Makanan ini sangat populer di Indonesia dan digemari oleh banyak orang karena kaya akan protein. Selain dimakan langsung, tempe juga bisa diolah menjadi berbagai macam hidangan yang lezat. Berikut adalah beberapa jenis olahan tempe:
1. Tempe Goreng
Tempe goreng adalah jenis olahan tempe yang paling populer di Indonesia. Cara membuatnya sangat mudah, yaitu dengan memotong tempe menjadi irisan tipis, kemudian digoreng hingga kecokelatan. Tempe goreng biasanya disajikan sebagai lauk atau camilan.
2. Tempe Bacem
Tempe bacem adalah olahan tempe yang dibumbui dengan rempah-rempah seperti ketumbar, kemiri, dan jahe. Kemudian tempe direbus dalam campuran bumbu tersebut, lalu ditambahkan gula merah dan kecap manis. Tempe bacem memiliki rasa manis dan gurih yang khas.
Read more:
- Cara Membuat Bakso yang Lezat dan Mudah
- Bumbu Ungkep Ayam yang Lezat
- Resep Martabak Manis yang Lezat dan Gurih
3. Tempe Mendoan
Tempe mendoan adalah olahan tempe yang berasal dari daerah Jawa Tengah. Cara membuatnya adalah dengan mencampurkan tepung terigu, bawang putih, dan bumbu lainnya pada irisan tempe. Kemudian tempe di goreng hingga kecokelatan. Tempe mendoan memiliki tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam.
4. Tempe Orek
Tempe orek adalah jenis olahan tempe yang lebih banyak menggunakan bumbu pedas. Tempe diiris tipis, kemudian ditumis dengan bawang putih, bawang merah, cabe merah, dan gula merah hingga bumbu meresap. Tempe orek cocok disajikan sebagai lauk.
5. Tempe Penyet
Tempe penyet adalah olahan tempe yang berasal dari daerah Jawa Timur. Tempe dihaluskan, kemudian dicampur dengan bawang putih, cabe rawit, dan garam. Tempe penyet disajikan dengan nasi dan sambal.
Nah, itulah beberapa jenis olahan tempe yang populer di Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca yang ingin mencoba membuat hidangan tempe yang berbeda dan lezat.
Kandungan Gizi Tempe
Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kedelai yang difermentasi. Selain rasanya yang enak, tempe juga mengandung berbagai macam nutrisi yang baik untuk kesehatan. Berikut ini adalah beberapa kandungan gizi yang terdapat pada tempe:
Protein
Tempe mengandung protein yang tinggi dan mudah dicerna oleh tubuh. Setiap 100 gram tempe mengandung sekitar 18 gram protein. Kandungan protein tempe bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan daging sapi yang hanya mengandung sekitar 15 gram protein per 100 gramnya.
Serat
Kandungan serat dalam tempe juga cukup tinggi. Setiap 100 gram tempe mengandung sekitar 5 gram serat. Serat pada tempe bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko terkena penyakit jantung.
Kalsium
Tempe juga mengandung kalsium yang tinggi. Setiap 100 gram tempe mengandung sekitar 140 mg kalsium. Kalsium pada tempe bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi.
Zat Besi
Kandungan zat besi pada tempe juga cukup tinggi. Setiap 100 gram tempe mengandung sekitar 3,5 mg zat besi. Zat besi pada tempe bermanfaat untuk membantu pembentukan sel darah merah dalam tubuh.
Vitamin B12
Tempe juga mengandung vitamin B12 yang penting bagi kesehatan tubuh. Vitamin B12 pada tempe bermanfaat untuk membantu pembentukan sel darah merah dan menjaga kesehatan saraf.
Manfaat Tempe bagi Kesehatan
Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kedelai yang difermentasi. Selain rasanya yang lezat, tempe juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat tempe bagi kesehatan.
Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Tempe mengandung bakteri asam laktat dan senyawa bioaktif yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kandungan protein, vitamin, dan mineralnya juga dapat membantu tubuh untuk memproduksi sel-sel darah putih dan antibodi yang diperlukan untuk melawan infeksi dan penyakit.
Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Tempe mengandung protein nabati, serat, dan asam lemak omega-3 yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Seratnya membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah, sementara asam lemak omega-3 dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi peradangan.
Menurunkan Kadar Gula Darah
Tempe mengandung serat yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. Kandungan proteinnya juga membantu mengurangi kadar gula darah setelah makan. Ini membuat tempe menjadi makanan yang baik untuk penderita diabetes atau orang yang memiliki risiko tinggi untuk mengembangkan diabetes.
Meningkatkan Kesehatan Tulang
Tempe mengandung kalsium, magnesium, dan fosfor yang dapat membantu meningkatkan kesehatan tulang. Kalsium dan fosfor membantu membangun tulang yang kuat, sementara magnesium membantu menyerap kalsium ke dalam tulang.
Menjaga Kesehatan Saluran Pencernaan
Tempe mengandung serat yang dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan. Serat membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Bakteri asam laktat yang terdapat pada tempe juga dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus.
Demikianlah beberapa manfaat tempe bagi kesehatan. Tambahkan tempe dalam menu makanan Anda untuk mendapatkan manfaat kesehatannya.
Tempe sebagai Alternatif Protein Nabati
Bagi vegetarians, kebutuhan protein menjadi perhatian utama dalam menjaga kesehatan tubuh. Namun tidak semua sumber protein cocok dikonsumsi oleh vegetarians, seperti daging yang berasal dari hewan. Oleh karena itu, tempe menjadi alternatif yang sangat baik sebagai sumber protein nabati.
Tempe memiliki keunggulan sebagai sumber protein nabati karena kandungan proteinnya yang tinggi. Dalam 100 gram tempe, terdapat kandungan protein sekitar 19 gram. Selain itu, tempe juga mengandung asam amino esensial yang lengkap seperti lisin, triptofan, dan metionin.
Tempe juga menjadi alternatif pengganti daging yang baik karena kandungan proteinnya yang setara dengan daging. Tempe juga mengandung lemak yang baik untuk tubuh dan rendah kolesterol.
Mengonsumsi tempe secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan tubuh, meningkatkan sistem kekebalan, dan membantu dalam proses pembentukan otot. Selain itu, tempe juga dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
Jadi, bagi vegetarian yang memperhatikan kesehatan tubuh dan membutuhkan sumber protein nabati yang baik, tempe merupakan pilihan yang sangat tepat untuk dikonsumsi secara teratur.
resep Olahan Tempe
Bahan makanan yang satu ini tentu sudah tak asing bagi masyarakat Indonesia. Tempe merupakan makanan yang terbuat dari kacang kedelai yang difermentasi dengan kapang Rhizopus. Tempe memiliki kandungan protein tinggi dan cocok untuk diolah menjadi berbagai jenis masakan, baik itu sebagai lauk atau camilan.
Tempe Goreng Krispi
Siapa yang tidak suka dengan tempe goreng krispi? Cara membuatnya sangat mudah. Pertama, iris tempe tipis-tipis. Lalu, campurkan dengan tepung terigu, tepung beras, dan bumbu yang telah dihaluskan. Goreng di dalam minyak yang panas hingga warna kecoklatan dan krispi.
Tempe Bacem Pedas Manis
Tempe bacem pedas manis akan menambah selera makan Anda. Masak tempe dengan bawang putih, bawang merah, cabai merah, gula merah, dan garam. Setelah airnya menyusut, goreng tempe hingga matang. Tempe bacem pedas manis siap disajikan.
Tempe Mendoan Garing
Tempe mendoan garing adalah camilan khas daerah Jawa Tengah. Iris tempe tipis-tipis. Lalu, celupkan ke dalam adonan tepung terigu, tepung beras, air dan bumbu halus. Goreng di dalam minyak panas hingga kecoklatan dan garing. Sajikan selagi masih hangat.
Tempe Orek Kacang
Tempe orek kacang merupakan masakan khas Tionghoa yang telah dimodifikasi menjadi masakan Indonesia. Potong tempe kecil-kecil dan goreng hingga kuning kecoklatan. Tumis bawang putih, bawang merah, cabai hijau, dan kacang mede. Lalu, masukkan ke dalam tempe dan aduk hingga rata.
Tempe Penyet Sambal Matah
Tempe penyet sambal matah adalah menu kuliner khas Bali. Pertama, goreng tempe hingga matang dan empuk. Lalu, siapkan sambal matah dengan bahan utama cabai rawit, bawang merah, bawang putih, dan minyak kelapa. Tambahkan garam dan gula secukupnya. Penyet tempe dan sambal matah dengan menggunakan cobek.
Peran Tempe dalam Budaya Indonesia
Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari biji kedelai yang difermentasi. Sebagai makanan sehari-hari, tempe seringkali dijadikan lauk atau sumber protein dalam masakan Indonesia. Tempe juga sering diolah menjadi makanan ringan seperti tempe goreng, keripik tempe, atau sambal tempe.
Namun, peran tempe tidak hanya terbatas pada makanan sehari-hari. Sebagai bagian dari ragam adat istiadat, tempe seringkali dihidangkan pada acara-acara penting seperti pernikahan, upacara adat, dan acara keagamaan. Tempe juga memiliki makna simbolis dalam kepercayaan dan adat istiadat di beberapa daerah di Indonesia.
Di samping itu, tempe juga memiliki peran penting dalam kesenian dan budaya lokal Indonesia. Ada beberapa tarian tradisional yang menggunakan tempe sebagai alat musik, seperti tari tempe dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tempe juga sering digunakan sebagai bahan dalam seni rupa dan kerajinan tangan, seperti pembuatan boneka tempe, lukisan tempe, atau produk kerajinan tangan dari tempe.
Dalam berbagai aspek kebudayaan, tempe memang memiliki peran yang sangat penting dalam budaya Indonesia. Sebagai makanan sehari-hari, simbol adat istiadat, dan bahan dalam kesenian, tempe memberikan kontribusi yang besar bagi kebudayaan Indonesia.
Perkembangan Industri Tempe Indonesia
Industri tempe di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu kisah sukses pengusaha tempe adalah Bagus Satrio. Dulu, Bagus hanya bekerja sebagai pegawai tetap di sebuah perusahaan, namun ia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan memulai usaha tempe dengan modal yang tidak besar. Kini, Bagus telah sukses mengembangkan usahanya dan memiliki banyak karyawan.
Produksi tempe di Indonesia juga terus meningkat dari waktu ke waktu. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi tempe di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 3,07 juta ton, meningkat dari produksi tahun sebelumnya yang hanya sekitar 2,91 juta ton. Peningkatan produksi tersebut juga diikuti dengan peningkatan pemasaran tempe baik di dalam negeri maupun ekspor.
Peran industri tempe dalam ekonomi nasional juga sangat penting. Industri tempe memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Selain itu, industri tempe juga memberikan dampak sosial yang baik dengan memberikan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Namun, industri tempe di Indonesia juga dihadapkan dengan tantangan di era globalisasi. Persaingan dengan produk sejenis dari negara lain semakin ketat, sehingga dibutuhkan inovasi dan pengembangan produk agar tetap bersaing di pasar global. Selain itu, kualitas dan keamanan produk juga menjadi hal yang harus diperhatikan agar dapat memenuhi standar internasional dan memasuki pasar global dengan baik.
Perbandingan Tempe dengan Produk Olahan Kedelai Lainnya
Tanaman kedelai adalah bahan makanan yang sering digunakan dalam masakan Asia. Kedelai dapat diolah menjadi berbagai produk, seperti susu kedelai, tahu, kecap, dan tempe. Meskipun semuanya berasal dari kedelai, masing-masing produk tersebut memiliki perbedaan dalam hal rasa, tekstur, dan kandungan nutrisi.
Perbedaan Tempe dengan Susu Kedelai
Susu kedelai dibuat dengan mencampur biji kedelai yang telah direndam dengan air dan kemudian dihaluskan. Hasilnya adalah susu berwarna putih yang dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi dalam berbagai resep. Sedangkan tempe dibuat dengan mengolah kedelai yang telah difermentasi dengan jamur Rhizopus. Proses fermentasi inilah yang membuat tempe memiliki tekstur yang lebih padat dan rasa yang lebih kaya dibandingkan dengan susu kedelai.
Perbedaan Tempe dengan Tahu
Tahu dibuat dengan mencampurkan biji kedelai yang telah direndam dengan air dan kemudian diperas untuk memisahkan daging kedelai dari ampas yang dihasilkan. Daging kedelai yang telah dipisahkan kemudian dipadatkan dan dicetak menjadi bentuk yang diinginkan. Sedangkan tempe dibuat dengan cara mengolah biji kedelai yang telah difermentasi dengan jamur Rhizopus. Proses fermentasi inilah yang membuat tekstur tempe lebih padat dan kaya akan nutrisi dibandingkan dengan tahu.
Perbedaan Tempe dengan Kecap
Kecap terbuat dari kedelai yang diolah dengan mencampurkan gula, garam, dan bahan-bahan lainnya. Adonan kemudian difermentasi selama beberapa hari sehingga menghasilkan kecap yang kaya akan rasa dan aroma. Sedangkan tempe dibuat dengan mengolah biji kedelai yang telah difermentasi dengan jamur Rhizopus. Meskipun sama-sama melalui proses fermentasi, kecap dan tempe memiliki perbedaan dalam hal rasa dan tekstur.
Keunggulan Tempe dibanding Produk Olahan Kedelai Lainnya
Selain memiliki rasa yang kaya dan tekstur yang padat, tempe juga kaya akan nutrisi. Tempe mengandung protein yang tinggi, serat, vitamin B, dan zat besi. Selain itu, tempe juga mengandung probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan. Dibandingkan dengan produk olahan kedelai lainnya, tempe adalah produk yang lebih sehat dan bernutrisi.
Secara keseluruhan, meskipun berasal dari bahan yang sama, masing-masing produk olahan kedelai memiliki perbedaan dalam hal rasa, tekstur, dan nutrisi. Namun, tempe merupakan produk yang lebih sehat dan bernutrisi dibandingkan dengan produk olahan kedelai lainnya.